MANADO — Disaat musim penghujan seperti saat ini potensi banjir, banjir bandang dan tanah longsor hampir tak terelakan meski ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi persoalan banjir tapi ketika alam telah berbicara maka, tak ada satu pun manusia dapat mencegahnya.
Kini Kota Manado dan wilayah-wilayah lain di Sulawesi Utara hampir tak henti-hentinya di guyur hujan sejak 21 hingga saat ini hingga mengakibatkan sejumlah wilayah di landa banjir, tanah longsor dan menelan korban jiwa.
Sebagaimana dikutip dari berbagai platforn media, beberapa lokasi di Kota Manado mengalami genangan air yang cukup tinggi, bahkan mencapai sepinggang orang dewasa. Salah satu wilayah terdampak adalah Lingkungan 1, Kelurahan Paal 4, Kecamatan Tikala, air meluap hingga melewati tinggi jembatan.
Wali Kota Manado Andrei Angouw dan pihak PUPR turun ke lapangan. Sementara Intensitas hujan yang sangat tinggi hingga berita ini tayang menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa dibendung.
Demikian pula Jalan Pingkan Matindas di Kelurahan Dendengan Dalam, Kecamatan Paal Dua, terendam banjir dengan ketinggian air yang mencapai sepinggang orang dewasa. Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan Perkamil, Paal Dua, dan Banjer ditutup sementara, pengendara diminta mencari jalur alternatif.
Di Kecamatan Sario, hujan deras menyebabkan sungai kecil di Jalan Ahmad Yani meluap hingga ke jalan raya. Akibatnya, air setinggi setengah ban mobil memicu kemacetan panjang di lokasi tersebut.
Situasi sama juga terjadi di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, di mana banjir setinggi lutut orang dewasa merendam permukiman warga.
Sementara itu, di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, Sungai Mahawu meluap hingga ke permukiman warga. Sejumlah warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Cuaca hari ini ekstrem, hujan deras sudah dari pagi sampai siang hari ini. Kami khawatir jangan sampai terjadi banjir lebih parah,” ujar sejumlah warga Mahawu.
Selain banjir, tanah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik di Sulawesi Utara. Di Kabupaten Minahasa Utara, pohon roboh menutup Jalan Sawangan Airmadidi, sementara longsor menutup Jalan Marawas yang menghubungkan Lembean Minut dan Tondano Minahasa.
Sejumlah warga yang melintas di lokasi, terjebak karena ada dua titik longsor di Jalan Marawas.
“Ketika lewat di Marawas (Lembean – Tondano), ada dua titik longsor.
Bencana ini juga menelan korban jiwa. Di Lingkungan 6, Kelurahan Malendeng, seorang warga bernama Arnold Robert Mamahit (76) dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor.
“Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16:20 WITA. Tim Basarnas langsung menurunkan empat tim rescue lengkap dengan perahu karet dan peralatan penyelamatan untuk melakukan evakuasi.
Setelah beberapa saat pencarian di lakukan, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” terang George Mercy Randang, S.Ip, MAP, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado
Randang di kesempatan tersebut, turut menyampaikan ucapan duka cita atas musibah ini serta meminta dan mengimbau warga untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi longsor dan banjir akibat cuaca ekstrem.
Sementara pada Jumat, 21 Maret Walikota Manado Andrei Angouw, melakukan peninjauan ke sejumlah titik yang di guyur hujan deras berkepanjangan hingga mrngakibatkan banjir dan tanah longsor.
Lokasi yang dikunjungi meliputi Kelurahan Paal IV, Kelurahan Tjngkulu, beberapa titik di Kecamatan Sario, Kelurahan Batu Kota, Jalan Piere Tendean dan berakhir di Kelurahan Komo Luar.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, langsung mengambil tindakan cepat dengan menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi Sulut bersama Wali Kota Manado, Andrei Angow, untuk segera melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena dampak banjir.
“Kami langsung gerak cepat untuk evakuasi sekitar 5.000 kepala keluarga yang terdampak. Kami juga sudah menyiapkan logistik berupa makanan siap saji,” ungkap Gubernur Yulius saat meninjau langsung lokasi banjir di Kecamatan Singkil, Kelurahan Wonasa, dan Mahawu.
Kepada seluruh warga, Gubernur Yulius mengimbau untuk tetap waspada dan menghindari lokasi yang berpotensi longsor selama hujan deras masih berlangsung.
“Tetap waspada, jauhi titik rawan longsor. Kami bersama kalian. Tuhan melindungi kita semua,” kata orang nomor satu Sulut.itu.
Penulis : Johny Lalonsang
Redaktur Kanalsindo.id
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.