BONE BOLANGO – Tradisi Tumbilotohe kembali semarak di Gorontalo, kali ini dengan gebrakan baru dari Organisasi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Untuk pertama kalinya, Tumbilotohe digelar di lingkungan Kampus 4 UNG pada Rabu malam (27/3/2024), dengan menyalakan kurang lebih 1000 lampu minyak.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas saat ratusan pengunjung datang menyaksikan keindahan cahaya lampu minyak yang tertata rapi, menciptakan suasana khas Tumbilotohe yang begitu sakral dan memukau. Salah satu pengunjung, Zulmin (18), mengungkapkan kekagumannya terhadap jumlah lampu minyak yang digunakan.
“Menurut saya, ini adalah Tumbilotohe dengan jumlah lampu minyak terbanyak di Bone Bolango. Sekarang, banyak masyarakat lebih memilih menggunakan lampu thumler, tetapi menurut saya, lampu minyak jauh lebih menarik dan mempertahankan keaslian tradisi,” ujarnya.
Sementara itu, Tanri (19), salah satu panitia pelaksana, mengaku bangga dengan kerja keras timnya dalam menyukseskan acara ini.
“Meskipun masih ada beberapa kekurangan, kami sangat puas dengan hasil kerja tim. Dengan keterbatasan anggaran, kami tetap bisa menghadirkan Tumbilotohe yang menarik banyak pengunjung malam ini,” ungkapnya.
Tradisi Tumbilotohe sendiri merupakan bagian dari budaya masyarakat Gorontalo dalam menyambut malam-malam terakhir Ramadan, dengan menyalakan lampu sebagai simbol penerangan menuju kemenangan. Kehadiran 1000 lampu minyak di Kampus 4 UNG ini bukan hanya memperindah suasana, tetapi juga menjadi bukti nyata semangat mahasiswa dalam melestarikan tradisi yang sarat makna.
(Pewarta laode)
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.