Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DAERAHSulut

Drainase Bandara- Kairagi Tak Tersentuh Pemeliharaan Pihak BPJN

29
×

Drainase Bandara- Kairagi Tak Tersentuh Pemeliharaan Pihak BPJN

Sebarkan artikel ini

MANADO – Usai di bangun Mei 2009, drainase Bandara-Karairagi sampai saat ini tak pernah sekali pun tersentuh pemeliharaan atau pembersihan jaringan drainase, maupun perbaikan terhadap plat beton penutup drainase yang mengalami retak dan patah.

Sehingga tak mengherankan kalau di saat musim penghujan, di sejumlah titik air meluber menutupi badan jalan bahkan sempat menggenangi pelat beton penutup drainase.

Example 300x600

Pihak Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan (BPJN) Wilayah XV Prov. Sukut seakan menutup mata dengan kondisi tersebut. Berulang-berulang kali terjadi genangan air di badan jalan, berkali-kali pula luput dari perhatian intansi ini.

Padahal setiap tahunnya pemerintah pusat mengalokasikan dana pemeliharaan jalan Nasional yang tertata dalam APBN, namun apa lacur, drainase yang nota bene berada di jalan protokol di biarkan begitu saja tanpa adanya penanganan dari pihak balai jalan.

Lalu mengapa di saat musim penghujan, air meluber hingga menggenangi badan jalan, tidak lain penyebabnya ialah, tanah atau sendimen-sendimen dan sampah telah menutupi saluran drainase sehingga pada akhirnya air menyebar liar bukan hanya menggenangi jalan, luapan air  memasuki pekarangan dan rumah warga.

Arus lalu lintas sering terhambat, penduduk setempat tak bisa beraktifitas lebih karena kondisi badan jalan yang di genangi air. Warga kuatir dan merasa was-was beraktifitas lebih mengingat, kemungkinan risiko kecelakaan.

Di ketahui peningkatan ruas jalan Bandara Sam Ratulangi-Kairagi menjadi dua jalur adalah sehubungan dengan kehadiran sejumlah kepala negara, kepala pemerintahan, delegasi baik dalam negeri maupun luar negeri guna mengikuti perhelatan dunia, World Ocean Conference (WOC) atau Konferensi Kelautan Dunia, di Manado pada 11- 15 Mei 2009.

Saat pengerjaan proyek tersebut terdapat saluran irigasi di samping gedung Gereja Jemaat “Siloam” Sosonopan Paniki Bawah, tepatnya berada di lingkungan IX dan X,  bukannya di perlebar malah cuman menggunakan buis dengan diameter 1×1 meter oleh pihak pelaksana kegiatan.

Sementara saat musim penghujan, air di saluran irigasi membuncah menggenangi jalan dari akibat penggunaan buis yang tidak sesuai dengan volume air yang cukup besar.

Kemudian gorong-gorong yang berada di samping kiri Kantor Bea Cukai Wilayah Prov. Sulut arah Kota Manado, tidak berfungsi akibat tertutup material tanah, padahal gorong-gorong tersebut di buat untuk mengatasi limpahan air dari arah perkebunan warga waktu itu.

Warga berharap kepada Pemerintah Provinsi melalui Gubernur Yulius Selvanus, agar meminta pihak BPJN Wilayah XV mekakukan perbaikan jaringan irigasi khusus yang berada di bawah badan jalan di perlebar.

Bukan cuman itu, pembuatan saluran air baru yang berada di samping kantor Bea dan Cukai harus segera di buat, guna mengatasi limpahan air dari arah perumahan Griya IV sehingga kedepannya air tidak lagi menggenangi badan jalan,” ujar sejumlah warga.

Penulis  : Johny Lalonsang
Redaktur Pelaksana Kanalsindo.id


Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *