SULUT – Di kutip dari berbagai sumber, sinergi berasal dari bahasa Yunani synergos yang berarti bekerja bersama-sama. Sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal.
Sinergi adalah Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.
Sinergi secara umum didefinisikan sebagai “ peningkatan efektivitas yang dihasilkan ketika dua orang atau lebih atau bisnis bekerja sama ” (“Sinergi”, nd). R. Buckminster Fuller pernah mendefinisikan sinergi sebagai, “perilaku keseluruhan sistem yang tidak dapat diprediksi oleh perilaku bagian-bagiannya yang diambil alih.
Sementara itu menyinggung PSU Essang yang bakal di helat 9 April 2025 mendatang, menjadi momentum kebangkitan Wanua Porodisa, dalam menatap hari esok yang lebih cerah, menggapai masa depan yang lebih baik.
Guna mewujudkan mimpi-mimpi itu, butuh daya juang dan semangat yang tinggi, menyatukan segenap potensi, daya dan upaya agar Taroda dapat bangkit dari keterpurukan, ketertinggalan dan kemiskinan,” ujar Nelson Sasauw, salah seorang tokoh pendiri Kabupaten Talaud.
Sebagaimana kata bijak mengatakan,” Kemana Air Mengalir ke situlah arah kita misalnya sungai, melawan arus air sungai yang deras, bakal mati konyol.
Sebutan “warna-warni, lebih pada cerminan begitu majemuknya bangsa ini juga nuansa perbedaan, pola pikir (mindset) cara pandang (paradigma) akan berbeda-beda, paradoks (sesuatu yang awal-awalnya bertentangan dengan pendapat publik namun pada akhirnya di akui sebagai sebuah kebenaran),” imbuhnya
Tapi ketika berbicara kekuasaan maka, siapa pun yg berkuasa, menjadi kiblat bangsa ini agar dapat sejalan, selaras dengan arah serta kebijakan pemerintah pusat, dalam membangun bangsa yang lebih baik lagi tentunya, bukan “menggarong uang negara,” jelas Sasauw.
Sinergi menurutnya, tidak lain adalah menyatukan semua perbedaan/kemajemukan, pola pikir, cara pandang, menuju satu visi yaitu, Indonesia bangkit, maju, menyongsong Indonesia Emas 2045,” ucap Sasauw.
Sementara sinergi tidak hanya di pahami secara sempit dan parsial dengan nalar yang sempit pula, akan tetapi bagaimana mengerti dan memahami dulu tentang arti, makna yang terkandung didalamnya,” harapnya.
Katakanlah sebuah tim sepak bola, bila ingin berhasil dalam sebuah laga, maka kerja sama antar lini maupun antara satu pemain dengan pemain lainnya harus benar-benar solid, terjalin baik (kompak) dan menyatu, disamping skill tentunya,” kata Sasauw.
Menurutnya, tanpa jalinan kerja sama yg baik, sebuah tim sepak bola, mustahil dapat mencapai hasil maksimal. Demikian pula sinergi antara pemerintah pusat dengan Gubernur, Bupati/Walikota menjadi sebuah keniscayaan.
Dengan kata lain, kunci keberhasilan sebuah daerah tidak lain adalah sinergi yang baik dengan pemerintah pusat sehingga seluruh program pemerintah dapat teraktualisasi secara nyata dan akhirnya bermuara pada perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat akan menjadi lebih baik,” jelas Sasauw.
Pendek kata, sinergi tidak hanya terbatas pada bagaimana menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat melainkan dalam berbagai aspek misalnya, ketika sebuah usaha butuh tambahan modal maka jalinan kerja sama dengan pihak perbankan harus terjalin baik, guna memperoleh tambahan modal
Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan lainnya, butuh keterlibatan pihak lain guna mendukung dan men-suportnya di dalam mencapai keberhasilan.
Sebagai makhluk sosial, suport sistim menjadi penting untuk mencapai hasil maksimal (Simbiosis Mutualisme) saling membutuhkan,” sebutnya.
Lanjut Sasauw, kerjasama dengan semua pihak menjadi hal penting, tidak hanya terbatas dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota, tapi kerja bersama dengann seluruh komponen masyarakat dalam berbagai aspek.
Maka dengan begitu akan tercipta keselarasan, keseimbangan dan harmomisasi dari semua kalangan, termasuk dengan pemerintah untuk satu tujuan, menuju Indonesia sejahtera dan berkeadilan,” tambah Sasauw, tokoh Nusa Utara.
Di bagian lain, Nelson Sasauw, menegaskan, UUD Tahun 1945. jelas mengatakan, Negara/Pemerintah berkewajiban,”Melindungi segenap warga bangsa, hukum harus jadi panglima, dengan memberi rasa keadilan hukum kepada setiap warga negara tanpa terkecuali,” tegasnya.
Selain itu upaya pemerintah dalam mencerdaskan warga bangsa, lewat pendidikan yang bermutu serta berkualitas gratis pula, sesuai Visi Misi Prabowo-Gibran.
Demikian pula dengan peningkatan mutu terhadap semua guru-guru harus terus di tingkatkan, termasuk kesejahteraan menjadi kunci dalam proses belajar-mengajar,” terangnya.
Penulis Johny Lalonsang
Redaktur Pelaksana Kanalsindo.id
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.