Thariq Modanggu Gagas Masjid Sebagai Ruang Solusi dan Harapan Masyarakat

GORONTALO UTARA,— Di bawah kepemimpinan Bupati Thariq Modanggu, peran masjid di Gorontalo Utara mengalami perluasan makna. Tak lagi sekadar tempat ibadah, masjid kini diproyeksikan menjadi pusat dinamika sosial dan solusi keummatan melalui program “Gerakan Memakmurkan Masjid”.

Dengan semangat mengembalikan masjid ke fungsi aslinya sebagai jantung umat, Thariq mendorong masjid-masjid di seluruh kecamatan menjadi ruang terbuka bagi musyawarah warga, dialog lintas generasi, hingga pelayanan sosial.

> “Masjid bukan hanya tempat bersujud, tapi juga tempat mencari jalan keluar bersama atas problem umat. Ini rumah besar kita semua,” ujar Thariq saat bertemu para tokoh agama dan masyarakat, Kamis (20/6/2025).

Masjid Jadi Titik Kumpul Solusi Sosial

Program ini mendorong fungsi masjid sebagai simpul kegiatan masyarakat, seperti:

Musyawarah rutin warga membahas persoalan kemiskinan, pendidikan, hingga kesehatan.

Pelatihan ekonomi umat, pemberdayaan UMKM berbasis masjid.

Layanan sosial seperti konseling keluarga, distribusi zakat-infaq tepat sasaran, hingga pembentukan koperasi jamaah.

Diskusi keumatan, kajian tematik, dan rembug kampung menjadi kegiatan rutin yang digerakkan dari masjid. Bahkan, masjid kini diarahkan untuk memiliki unit-unit relawan sosial yang tanggap terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Bukan Program Elitis, Tapi Gerakan Rakyat

Uniknya, program ini tidak mengandalkan anggaran besar. Semua digerakkan lewat semangat gotong royong: dari pemuda masjid, imam, pemerintah desa, hingga dukungan filantropi lokal. Thariq menekankan bahwa masjid adalah tempat paling otentik dan terbuka bagi suara rakyat kecil.

> “Kita butuh ruang dialog yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Masjid adalah titik temu yang alami dan spiritual,” tegasnya.

Potensi Jadi Model Nasional

Meski baru berjalan di Gorontalo Utara, gagasan ini mulai dilirik oleh daerah lain. Beberapa kabupaten tetangga bahkan menyatakan minat untuk mereplikasi pendekatan serupa. Jika berhasil, konsep ini bisa menjadi inspirasi nasional: bagaimana masjid dapat hidup kembali sebagai pusat peradaban dan solusi umat—tanpa mengurangi kekhusyukannya sebagai rumah ibadah.( M)

_______________________
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.