TOMOHON, — Wakil Wali Kota Tomohon Sendy G. A. Rumajar, S.E., M.I.Kom. menghadiri sekaligus membuka kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Kesiapsiagaan Kota Tomohon yang dirangkaikan dengan sosialisasi dan simulasi kebencanaan, bertempat di Aula SMP Negeri 1 Tomohon, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon ini juga dilaksanakan serentak di sembilan SMP lainnya di Kota Tomohon.
Hadir sebagai narasumber, Dany Repi, Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara. Peserta kegiatan merupakan siswa-siswi SMP se-Kota Tomohon.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Sendy Rumajar menegaskan pentingnya kegiatan sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana di sekolah sebagai langkah strategis dalam membangun kesadaran generasi muda terhadap potensi bencana di wilayah Tomohon.
“Kota Tomohon memiliki potensi bencana cukup tinggi. Kondisi geografis yang dikelilingi dua gunung berapi, yakni Gunung Lokon dan Mahawu, curah hujan yang tinggi, serta wilayah berbukit menjadikan kesiapsiagaan dan pengetahuan kebencanaan sebagai hal wajib, terutama bagi generasi muda,” ujar Rumajar.
Ia menekankan bahwa kesiapsiagaan bukanlah soal rasa takut, melainkan bentuk kesiapan agar masyarakat dapat tetap tenang dan bertindak benar saat bencana terjadi.
“Hari ini kita bicara tentang bagaimana generasi muda tumbuh menjadi generasi tangguh, sadar akan potensi bencana, paham risiko di lingkungan sekitar, dan sigap ketika bencana datang,” tambahnya.
Rumajar menyebut, pemerintah kota berkomitmen mewujudkan sekolah aman bencana di seluruh wilayah Tomohon. Komitmen ini mencakup bangunan yang aman, sistem manajemen kesiapsiagaan yang terlatih, serta integrasi pendidikan kebencanaan dalam kegiatan belajar dan ekstrakurikuler.
Ia juga mendorong para siswa menjadi duta siaga bencana di sekolah dan lingkungan masing-masing.
“Ke depan, kami akan menilai sekolah-sekolah yang memiliki kesiapsiagaan mandiri melalui lomba sekolah aman bencana. Jadilah teladan bagi teman-teman kalian dalam menjaga kebersihan, mengikuti simulasi evakuasi, dan menyebarkan informasi kebencanaan,” jelasnya.
Rumajar mengingatkan prinsip “SCS — Siap, Cerdas, dan Selamat” sebagai pedoman dalam menghadapi situasi darurat.
“Siap terhadap tanda-tanda bahaya, cerdas mengikuti arahan guru dan petugas, serta selamat dengan tidak panik dan saling menolong,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Wakil Wali Kota mengajak seluruh peserta untuk membangun budaya siaga sejak dini melalui tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, menanam pohon, dan aktif dalam kegiatan sosial.
“Dengan semangat gotong royong, solidaritas, dan kepedulian, kita wujudkan Kota Tomohon yang tangguh terhadap bencana,” tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran bersama untuk selalu siap, waspada, dan saling peduli dalam menghadapi bencana, sejalan dengan visi pembangunan menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tomohon Hengky Supit, S.I.P., bersama jajaran BPBD Kota Tomohon, serta Kepala SMP Negeri 1 Tomohon Dra. Lilly Mangoendap, M.Pd., para guru, dan tenaga kependidikan. (*Red)
















