MANADO — Capaian prestasi luar biasa yang di torehkan Irjen Pol. Roycke Langi dalam pemberantasan korupsi di wilayah ini, menjadi catatan tersendiri bagi penggiat anti korupsi dan warga Bumi Nyiur Melambai, ketika menyaksikan langkah berani Kapolda Sulut terkait pengusutan dugaan korupsi dana hibah.
Tanpa tedeng aling aling Roycke Langie menetapkan HA alias Hein sebagai tersangka, diduga terlibat korupsi dana hibah yang di gelontorkan Pemprov. Sulut kepada Sinode GMIM senilai Rp.21 Milyar.
Selain sebagai seorang ketua sinode GMIM, HA dinilai sebagai tokoh agama yang sangat berpengaruh dan memiliki ribuan masa pendukung, siap di kerahkan untuk mempengaruhi proses hukum yang tengah berjalan.
Tapi semua itu tak membuat Kapolda Sulut ciut nyali dan menggoyahkan tekadnya dalam upaya bersih-bersih sinode kini terbukti, meski pun sebelumnya banyak pihak skeptis terhadap lambannya proses hukum yang sempat menghebohkan masyarakat Sulut, khususnya warga GMIM atas terungkapnya kasus ini.
Sementara Joy Elly Tulung, Pakar Ekonomi Unsrat Manado dalam rilisnya yang di kirim lewat Whatsapp pribadinya kepada awak media Kanalsindo.id (17/4/25) mengatakan “Kita harus memberi apresiasi yang tinggi kepada Kapolda Sulawesi Utara.
Apresiasi yang saya maksudkan tidak lain adalah yang terkait dengan capaian prestasi luar biasa dalam pemberantasan korupsi yang bukan hanya berdampak pada penegakan hukum, tetapi juga membawa implikasi strategis bagi perekonomian daerah dan nasional,” ujar Tulung, Dosen Tetap Jurusan Manajemen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis, Unsrat Manado.
Meski demikian kata Joy, “kita harus mengedepankan azas praduga tak bersalah, melindungi dan menghormati hak azasi para tersangka dan tidak memvonis bahwa yang ditahan itu bersalah, ada proses hukumnya yang harus kita tunggu hasilnya dan hormati nanti keputusan dari hakim,” harap Joy, Asisten Kepala Laboratorium Magister Manajemen (2009-2011)
Di-akuinya korupsi adalah beban ekonomi, Ia menggerus kepercayaan publik, menyumbat arus investasi, dan menciptakan inefisiensi dalam belanja negara maupun daerah,” tegas mantan Koordinator Prodi Internasional Business Administration (IBA) FEB UNSRAT (2019 – 2020).
Maka ketika Kapolda Sulut berhasil mengungkap dan menindak sejumlah kasus korupsi yang selama ini menjadi benalu pembangunan, sejatinya itu adalah kontribusi langsung terhadap upaya memperbaiki iklim usaha, mengamankan APBD, dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” sebut Joy, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (2025 – 2029)
Menurut mantan Anggota Komite Pemantau Risiko Bank SulutGo (2017 – 2021)
Keberanian dan integritas dari seorang Irjen Pol Roycke Langie ini menjadi sinyal kuat bagi pelaku usaha dan investor bahwa Sulawesi Utara, dan Indonesia pada umumnya, sedang bergerak menuju tata kelola pemerintahan yang lebih bersih dan akuntabel,” jelas Tulung, sosok penerima penghargaan Sertifikasi Manajemen Risiko–BSMR Level 1 dan 2.
Dalam konteks pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi dan dinamika global yang tidak menentu, stabilitas hukum dan kepastian regulasi adalah modal utama untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Joy Elly Tulung, SE, MSc, PhD, Ketua ISEI Cabang Manado Sulawesi Utara 2022–2025 & 2025-2028.
“Kami percaya, langkah strategis Kapolda Sulut ini akan mendorong multiplier effect—tidak hanya dalam bentuk meningkatnya efisiensi anggaran publik, tetapi juga bertumbuhnya kepercayaan masyarakat, meningkatnya daya saing daerah, serta terbukanya lebih banyak ruang fiskal untuk program-program prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan UMKM,” aku, Joy Tulung, Asisten Koordinator/Sekretaris Program Studi Ilmu Doktor Manajemen (2020 – 2022)
Dengan kata lain, pemberantasan korupsi bukan sekadar urusan hukum—tetapi adalah prasyarat ekonomi. Dan atas dasar itu, capaian Kapolda Sulut ini layak diapresiasi sebagai bentuk kontribusi konkret terhadap misi besar bangsa: mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera,” pungkas Joy, Dosen Berprestasi 1 UNSRAT 2019 dan Reviewer LPS Call for Research 2021 dan 2023, 2024, 2025.
Di-bagian lain ketika di tanya lebih lanjut tentang capaian kinerja yang diukir Kapolda Roycke Langie, selain apreasi masyarakat Sulut atas capain itu selayaknya Presiden/Kapolri memberi Reward kepada beliau atas keberaniannya “mengkandangkan oknum Ketua Sinode GMIM, termasuk empat pejabat Pemprov. Sulut meringkuk didalam sel tahanan Polda Sulut, Anggota Senat FEB UNSRAT (2017 – 2021) itu enggan berkomentar.
Sosok Kapolda Roycke Langie, menurut warga Sulut, menjadi harapan bagi bangsa ini dalam memerangi korupsi di tengah minimnya aparat hukum yang berintegritas dengan memberi ruang kepada setiap aparat penegak hukum yang menorehkan prestasi luar biasa untuk berkiprah di tingkat nasional,” kata Nelson Sasauw,” Anggota Dewan Penasehat IKISST Sulut.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Prov. Sulut ini berkata, bisa jadi ia berpeluang menjadi orang nomor satu di jajaran Kepolisian RI dalam ikut mendukung upaya pemberantasan korupsi sebagaimana yang telah di canangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam memburu uang hasil korupsi,” ujar Sasauw, mantan Agen BIN.
Dalam pandangannya, tokoh pemekaran Kabupaten Talaud ini berharap, Presiden Prabowo Subianto merekrut sosok-sosok yang bernyali, punya keberanian tanpa ada rasa takut atau gentar sedikit pun, masuk dalam jajarannya guna menyeret siapa saja yang “mencuri dan merampok uang negara,” tandasnya.
Penulis :
Johny Lalonsang
Redaktur Kanalsindo.id
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.