Disdik Gorut Masuk Jalur Cepat: Dapat Perhatian Khusus di Program 100 Hari Bupati-Wabup

GORONTALO UTARA, — Meski baru hitungan hari dilantik, Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, dan Wakil Bupati Nurjanah Hasan Yusuf langsung tancap gas. Agenda 100 hari kerja tak hanya sekadar simbol, melainkan menjadi gerak cepat pemerintahan baru dalam menata kembali pondasi pembangunan—dan sektor pendidikan jadi salah satu titik tekan utamanya.

Di antara 15 agenda strategis yang telah mereka susun, bidang pendidikan melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Gorut mendapatkan porsi perhatian yang cukup signifikan. Dari layanan dasar hingga pembenahan sistem, visi baru ini membawa angin segar bagi insan pendidikan di daerah.

“Kami ingin membangun dari hal yang paling mendasar—yakni pendidikan dan pelayanan publik. Itu fondasi utama Gorontalo Utara yang berkemajuan,” ujar Bupati Thariq saat memimpin rapat internal lintas OPD di hari Minggu (29/6), sebuah langkah yang menandai keseriusan tanpa menunggu hari kerja.

Disdik Bukan Sekadar Penggembira

Tidak seperti dalam sejumlah masa lalu, Dinas Pendidikan kini tidak lagi berada di pinggiran perencanaan pembangunan. Bupati dan Wakil Bupati menegaskan bahwa kualitas SDM, khususnya guru dan pelajar, harus ditopang dengan kebijakan nyata, bukan hanya seremoni.

Beberapa poin yang jadi fokus dalam program cepat ini antara lain:

Percepatan layanan pendidikan dasar, terutama di wilayah pesisir dan terpencil.

Revitalisasi peran guru honorer dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik.

Evaluasi fasilitas dan kebutuhan sarana belajar yang lebih merata.

Kemitraan strategis dengan lembaga akademis, salah satunya Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo yang telah menyatakan dukungannya untuk mendampingi kebijakan pendidikan daerah.

“Kalau pendidikan kita kuat, daerah ini tidak perlu menunggu lima tahun untuk maju. Sumber daya manusianya akan bergerak membawa perubahan,” kata Wabup Nurjanah Yusuf dalam forum dialog pendidikan bersama tim pascasarjana UBM.

Kolaborasi Jadi Kunci

Kepala Dinas Pendidikan Gorontalo Utara, dalam beberapa forum internal, juga menyambut baik arah baru pemerintahan ini. Dengan dukungan penuh dari pimpinan daerah, Disdik Gorut kini mengatur ulang skema pelaksanaan teknis untuk menyesuaikan dengan spirit percepatan program.

Kolaborasi lintas OPD pun mulai dibangun, memastikan agar sektor pendidikan tidak berjalan sendiri. Apalagi, di banyak desa dan pulau, pendidikan masih menjadi harapan terakhir untuk memutus rantai keterbelakangan.

Harapan Baru di Ruang Kelas

Kini, harapan itu menyala kembali. Guru-guru honorer, pelajar dari desa pesisir, kepala sekolah di pulau kecil, hingga orang tua murid bisa mulai percaya: pendidikan Gorut bukan sekadar janji dalam dokumen, tapi sudah masuk dalam nadi pemerintahan.

Dengan semangat 100 hari kerja yang inklusif dan progresif, Disdik Gorut bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dari mesin perubahan.(M)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.