Israel kata sejumlah kelompok orang Indonesia , seram, kejam, brutal dan tak berperikemanusian yang terus saja menjajah bangsa Palestina. Pandangan miring tentang Negara Yahudi itu sangatlah bertolak belakang dengan fakta dan kenyataan yang ada.
Sebagaimana kesaksian dari sejumlah warga Negara Indonesia antara lain sebutlah, Ibu Fadillah, dia bersama rekan-rekannya pergi berwisata dan tinggal berminggu-minggu di Negara Yahudi itu, menyaksikan langsung tentang kehidupan sehari-hari warga Israel dan Palestina.
Menurutnya, mereka aman-aman saja, pada akur semua, hidup rukun dan damai, tidak ada gejolak apa-apa, tidak ada bunyi-bunyi tembakan atau bom, kalau pun ada, itu jauh sekali, Gaza itu kan agak jauh dari Israel,” tuturnya.
Jadi menurutnya apa yang di beritakan oleh sejumlah media Televisi Indonesia, lebih banyak hoax-nya ketimbang berbicara tentang situasi dan kondisi sebenarnya yang terjadi di Israel. “Orang Indonesia kan hobynya menyebar berita bohong, alias hoax,” ujar Fadillah.
Termasuk media-media televisi atau media platformnya lain, ikut larut dalam cerita-cerita bohong tentang Israel, di mata mereka Israel tak ada benarnya, mereka menganggap Israel sebagai negara penjajah dan tak beradab.
Seusai menjalani pemeriksaan dokumen ke-imigrasian, Fadillah bersama rekan-rekannya langsung menuju hotel untuk menginap selama beberapa minggu yang disiapkan pihak penyelenggara tour and travel.
Setibanya di hotel, tempat ia bersama-sama rekan-rekan menginap, dia melihat banyak pengungsi Palestina, saya kan mahir berbahasa Arab, saya nanya mereka, kenapa tidak ngungsi ke Mesir, Arab Saudi atau Jordania, apa jawab mereka, negara-negara itu tidak mau menerima pengungsi Palestina, kami di tolak.
Kami pengungsi Palestina ditampung oleh Pemerintah Israel di hotel-hotel yang ada di wilayah Israel, nginap gratis, makan juga gratis, tanpa Israel kami tak bisa hidup apalagi makan,” kata para pengungsi kepada Ibu Fadillah.
Jadi kata Fadillah, berita-berita tentang Israel sambil banyak hoax-nya tapi cenderung merekayasa dan memanipulasi kondisi faktual, Israel koq aman, masyarakatnya sangat bersahabat. Sementara bahasa Arab merupakan bahasa nasional resmi kedua Israel.
Menurut Fadillah, sesungguhnya Israel tidak pernah membantai warga Palestina, yang di basmi adalah kelompok teroris Hamaz, tapi orang-orang di negeri ini malah mendukung Hamaz, nota bene adalah organisasi teroris yang sangat berbahaya di Timur-Tengah, selain kelompok teroris ISIS.
Sehingga sejumlah negara mencap Hamaz, sebagai sebuah organisasi teroris, negara-negara itu antara lain, Yordania, Mesir, Jepang, Kanada, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Israel, mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, termasuk ISIS atau singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria (Negara Islam Irak dan Suriah),
Berita-berita tentang Israel cenderung manipulatif dan tendensius yang menempatkan Israel sebagai sebuah negara yang tidak beradab, padahal Israel adalah sebuah negara yang paling toleran dibanding dengan Indonesia,” sebut Fadillah.
Yang katanya negara paling toleran tapi disana-sini terus terjadi intimidasi, pelarangan beribadah, perusakan dan bahkan pembakaran tempat ibadah umat Kristiani, peristiwa-peristiwa seperti itu, tidak ada di Israel,” ujar Fadillah.
Lalu kemudian, dimana letaknya toleran bangsa ini, kapan kelompok minoritas dapat merasakan adanya kedamaian, keamanan dan ketentraman. Hidup di negara sendiri tapi terasa di jajah oleh sesama anak bangsa,” tandasnya.
Sementara pemerintah sibuk mengurusi urusan negara lain, tapi rakyatnya sendiri terabaikan, masih banyak persoalan dalam negeri yang harusnya menjadi perhatian pemerintah dan segera di selesaikan seperti, intoleransi, kemiskinan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Penulis : Johny Lalonsang
Redaktur Pelaksana Kanalsindo.id
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: kanalsindo@gmail.com. Terima kasih.