Example floating
Example floating
BeritaTomohon

Wali Kota Tomohon Hadiri Pembukaan SSTC GEO Kenya–Indonesia–Germany di Manado

5334
×

Wali Kota Tomohon Hadiri Pembukaan SSTC GEO Kenya–Indonesia–Germany di Manado

Sebarkan artikel ini

MANADO, — Wali Kota Tomohon, Caroll J. A. Senduk, S.H., menghadiri pembukaan kegiatan internasional The Third Exchange South-South Triangular Cooperation on Geothermal (SSTC GEO Kenya–Indonesia–Germany) yang digelar di Four Points by Sheraton Manado, Senin (10/11/2025).

Kegiatan yang melibatkan Kenya, Indonesia, dan Jerman ini berfokus pada pengembangan energi panas bumi (geothermal energy) yang berkelanjutan dan inklusif. Tahun ini, Kota Tomohon dan Manado menjadi tuan rumah pelaksanaan program tersebut.

Example 300x600

Dalam sambutannya, Wali Kota Caroll Senduk menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Tomohon untuk turut menjadi bagian dari ajang pertukaran pengetahuan internasional tersebut.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan menjadi bagian dari program penting ini, yang berfokus pada pengembangan panas bumi berkelanjutan dan inklusif,” ujar Caroll Senduk.

Program SSTC GEO merupakan bagian dari proyek Renewable Energy Mini-Grids in South-South Triangular Cooperation in Indonesia (ENTRI). Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di Bandung (November 2024) dan Kenya (Agustus 2025), sebelum berlanjut ke tahap ketiga di Manado–Tomohon.

Tomohon sebagai Pusat Energi Panas Bumi

Dalam paparannya, Wali Kota Caroll Senduk menyoroti potensi besar energi panas bumi di Kota Tomohon, yang menjadi pusat wilayah kerja Panas Bumi Lahendong dengan kapasitas produksi mencapai 120 megawatt, atau lebih dari 40 persen sistem kelistrikan Sulutenggo (Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo).

Menurutnya, pemanfaatan energi panas bumi di Tomohon telah memberi dampak positif pada berbagai sektor, antara lain:

Agroindustri, melalui Pabrik Gula Aren Masarang yang memanfaatkan air limbah panas bumi (geothermal waste brine) untuk mendukung petani lokal.

Pariwisata, dengan destinasi seperti Danau Linow dan Pemandian Air Panas Lahendong yang menarik lebih dari 150.000 wisatawan setiap tahun.

Pemberdayaan masyarakat, melalui dana hasil bagi panas bumi senilai lebih dari Rp69 miliar sejak 2022, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan program kesehatan.

Dorong Revitalisasi Pembangkit Siklus Biner

Caroll Senduk juga menyampaikan harapan agar revitalisasi Pembangkit Listrik Siklus Biner Tondangow dapat segera terwujud melalui kolaborasi antara Direktorat Jenderal EBTKE, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), GIZ Jerman, serta masyarakat lokal. Proyek ini diharapkan menjadi model pembangkit listrik mikro berbasis komunitas.

Di akhir sambutannya, Wali Kota mengundang mitra dari Kenya dan Jerman untuk bersama-sama merancang proyek percontohan pemanfaatan langsung energi panas bumi, seperti pusat pengeringan geothermal, desa hijau, dan taman edukasi, menuju visi bersama: energi bersih, inklusif, dan berkelanjutan bagi semua.

Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan alat musik kolintang sebagai simbol kolaborasi dan semangat harmoni antarnegara peserta.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI, perwakilan Pemerintah Jerman (GIZ), delegasi Kenya, serta para narasumber dan undangan lainnya. (*Red)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *